Proses Pembuatan Benang dari Kapas - Pada artikel kali ini saya akan membahas cara dan tahapan pembuatan benang berdasarkan pengalaman pribadi saya sebagai teknisi Utility di sebuah perusahaan pemintalan benang di Tangerang. Karena posisi saya di bagian teknisi Utility, saya tidak mengulas secara detail, namun hanya membahas tahapan proses secara runut dari raw material kapas menjadi benang. Untuk komposisi pencampuran material, pengetahuan dan pengalaman saya belum sampai kesitu. Yuk kita mulai
Proses Pembuatan Benang
Proses di Mesin Blowing
|
Foto: textilestudycenter.com/ |
Proses pembuatan kain diawali dari proses di area mesin blowing. Di tahapan ini kapas yang dipadatkan disusun sedemikian rupa memanjang searah dengan rel mesin blowing. Mesin blowing selanjutnya akan berjalan, dan mencacah kapas yang dipadatkan ini, menyedotnya dan kemudian memprosesnya menjadi bentuk lembaran kapas yang nantinya akan digulung.
Gulungan kapas ini kemudian akan dibawa ke area mesin Carding untuk diproses lebih lanjut.
Proses di Mesin Carding
|
Foto: unitex.co.id |
Pada mesin carding, gulungan lembaran serat kapas akan digaruk, dibersihkan dan diproses menjadi jalinan serat kapas yang disebut Sliver. Sliver ini kemudian akan disimpan dalam sliver can untuk disempurnakan lagi di mesin Drawing.
Benang sendiri ada 2 macam yaitu Combed dan Carded. Untuk memproduksi benang Carded, Sliver dari mesin Carding langsung diproses ke mesin Drawing sedangkan untuk menghasilkan benang yang halus, mengkilat dan berkualitas bagus maka kapas diolah pada proses tambahan yaitu proses Combing atau di mesin comber
Proses di Mesin Drawing
|
Foto: unitex.co.id
|
Pada area mesin Drawing ini, sliver diproses sehingga menjadi lebih rata, dan memiliki kualitas yang lebih baik lagi. Hasil dari mesin drawing selanjutnya dibawa, untuk diproses lebih lanjut di mesin Combing.
Proses di Mesin Lap Former
|
Foto: Textiltuts.com |
Seperti dijelaskan di atas, untuk pembuatan benang Combed, maka prosesnya harus melalui mesin Combing. Nah sebelum masuk area mesin Combed, maka serat kapas ini terlebih dahulu harus melalui mesin Lap Former. Pemrosesan di mesin Lap Former bertujuan untuk mendapatkan serat yang lebih lebih homogen dan rata, serta lap yang lebih berkualitas.
Proses di Mesin Combing
|
Foto: Rieter |
Pada mesin Combing, kotoran dipisahkan, dan serat-serat yang pendek dipisahkan. Proses di mesin Combing sendiri bertujuan untuk mendapatkan benang yang berkualitas. Selanjutnya hasil proses dari mesin Combing akan diproses di Mesin Roving.
Proses di Mesin Roving
Pada mesin roving, sliver yang diproduksi mesin Combing diubah menjadi Roving, yang memiliki diameter lebih kecil. Untaian roving ini diperkuat agar ketika nanti diproses di mesin Spinning tidak menimbulkan banyak masalah. Selanjutnya pintalan roving akan diproses lebih lanjut di area mesin Spinning.
Proses di Mesin Spinning
Mesin Spinning berfungsi merubah sliver roving menjadi benang yang diinginkan. Sliver-sliver yang dihasilkan mesin Roving yang digulung dalam bobbin roving digantungkan pada rel mesin spinning, dan dipintal menjadi benang.
Pada mesin Spinning inilah terjadi proses pemintalan yang sesungguhnya di mana roving yang telah disiapkan ditarik menjadi massa serat yang halus sesuai dengan nomor yang dikehendaki dan memberi twist (pilihan) sesuai dengan kegunaan atau untuk apa benang itu dibuat
Proses di mesin Winding
Pada proses Winding, hasil proses ring spinning benang digulung pada bobin dengan berat beberapa gram saja, sehingga perlu digabung dan digulung pada cone agar mendapatkan panjang yang sesuai sesuai dengan kebutuhan proses selanjutnya.
Proses Winding berfungsi untuk melakukan clearing (pembersihan) dan membuat gulungan yang lebih besar. Proses clearing pada mesin Winding dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya cacat benang.
Benang yang dihasilkan mesin Winding selanjutnya dibawa ke area QC untuk dilakukan pemeriksaan kualitas benang dengan menggunakan sinar UV pada ruangan tertutup dan gelap.
Demikian pembahasan mengenai Tahapan Proses Pembuatan Benang dari Kapas, semoga bermanfaat
Referensi:
mitrasizing.org
buletintekstil.com
seputar-tekstil.blogspot.com
Posting Komentar