Cara Menanam Lidah Buaya Untuk Rumahan dan Skala Perkebunan
Lidah buaya atau aloe vera merupakan tanaman yang masuk dalam famili xanthorrhoeaceae dan masuk genus aloe. Tanaman ini mudah ditemui di kawasan kering di Afrika. Namun tak usah jauh-jauh ke Afrika untuk dapat melihat lidah buaya, karena di Indonesia sendiri tanaman kaya manfaat ini sudah banyak dibudidayakan, baik untuk skala rumah tangga maupun untuk perkebunan skala besar
Manfaat lidah buaya Untuk Kesehatan
Lidah buaya mengandung zat untuk kebutuhan tubuh manusia, seperti Vitamin A, B1, B2, B6, B12, Vit E, dan Vitamin C. Tanaman ini dapat juga menyembuhkan penyakit diabetes, jantung, mengobati luka bakar dan sebagainya.
Nilai ekonomi lidah buaya
Lidah buaya memiliki nilai ekonomi tinggi yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Lidah buaya dapat dikembangkan dan diolah menjadi sari lidah buaya, teh lidah buaya, es lidah buaya, bubur ayam lidah buaya, campuran herbal lidah buaya dan aneka rimpang, kosmetik seperti lulur dan pelembab dan lain sebagainya
Cara menanam lidah buaya
Cara menanam lidah buaya di pot/ polybag
Penanaman lidah buaya pada areal kebun
Syarat tumbuh lidah buaya
- Ketinggian : 0-10 m dpl;
- Curah hujan tahunan : 2.500 – 4.000 mm/thn;
- Suhu udara : 24 - 36 o
- pH tanah : 3,5 - 5,5;
- Jenis tanah : podsolik, organosol yang memiliki drainase yang baik;
- Tumbuh baik pada dataran rendah dengan penyinaran matahari yang penuh;
- Struktur tanah : subur, gembur, banyak mengandung
- bahan organik
Benih Lidah Buaya
- tinggi anakan sudah mencapai 25–30 cm,
- jumlah pelepah 3-4 helai atau anakan yang berumur 1-2 bulan,
- besar anakan minimal sebesar ibu jari;
- warna pelepah hijau dan perakaran sehat
Persiapan Lahan tanam Lidah Buaya
Pembuatan bedeng/ galangan
- Untuk lebar bedengan 100 cm-120 cm atau 150 cm-200 cm;
- Tinggi bedengan pada tahun pertama 20 cm – 25cm, tahun kedua 25 cm-35 cm;
- Jarak antar bedengan/galangan : 100 cm - 150 cm (untuk 2 baris tanaman) atau 50 cm-100 cm untuk 1 baris tanaman;
- Arah bedengan disesuaikan dengan arah aliran air.
- Tanah yang ada ditepi bedengan/galangan diambil untuk membumbun;
- Lubang tanam ukuran 5 x 5 x 5 cm, jarak dalam barisan 70cm - 80cm dan jarak antar barisan 100 cm-150 cm.
Penanaman Lidah Buaya
Penanaman lidah buaya sebaiknya dilakukan pada pagi hari (pukul 07.00 - 10.00 WIB) atau sore hari (pukul 15.00 WIB), dengan jarak tanam dalam barisan 70 cm-80 cm, jarak antar barisan 100 cm-150 cm. Benih ditanam dengan cara dibenamkan pada lubang tanam sampai batas leher akar.
Setelah tanaman berumur 10–15 hari dilakukan pengamatan. Apabila terdapat tanaman mati atau menunjukkan gejala mati segera lakukan penyulaman.
Pemupukan Lidah Buaya
- Pupuk dasar yang digunakan adalah abu dan pupuk kandang (kotoran ayam) yang sudah matang masing-masing 250 gr/tanaman;
- Tanah diaduk dengan abu dan pupuk kandang secara merata. Pupuk dasar ini diberikan 3–4 hari sebelum tanam;
- Pupuk susulan yang diberikan berupa urea sebanyak 7,5-15 gr/tanaman, diberikan pada umur 1-2 bulan setelah tanam, KCL sebanyak 20-25 gr/tanaman, diberikan pada saat tanaman berumur 4-5 bulan setelah tanam;
- Penambahan abu dan pupuk kandang yang sudah matang diberikan setiap 2-3 bulan sekali masing-masing sebanyak 2 ton/ha;
- Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditaburkan di sekeliling tanaman kemudian ditutup dengan tanah.
Pemeliharaan Tanaman Lidah Buaya
- Penyiangan yang dilakukan meliputi : penyiangan gulma, pelepah dan anakan. Penyiangan gulma dilakukan sebelum pemberian pupuk susulan (pupuk organik) atau sesuai dengan kondisi gulma, penyiangan dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan dan penyiangan pelepah dilakukan bersamaan waktunya dengan penyiangan anakan;
- Penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur 1 bulan dengan menggunakan benih dengan umur yang sama;
- Pelepah yang akan rebah tidak dianjurkan diberi penyangga tetapi dibuang;
- Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan gulma. Tujuan pembumbunan untuk mengubur batang yang telah tinggi agar tidak mudah rebah serta merangsang pertumbuhan akar baru. Pembumbunan dilakukan dengan memindahkan tanah yang ada di luar barisan tanaman sehingga bedengan akan terbentuk secara teratur;
- Pemotongan ujung pelepah bertujuan untuk mempertebal pertumbuhan pelepah yang dilakukan 2 bulan sebelum panen;
- Pelepah yang patah dan busuk dikumpulkan dan dimusnahkan dengan cara dibakar.
Pengelolaan organisme Pengganggu Tanaman
1. Penyakit Busuk Lunak
- bagian daun dan pangkal batang busuk lunak seperti berair.
- Jika bagian pelepah dipotong akan mengeluarkan getah berwarna kuning dan berbau tidak sedap/busuk.
- Pada kondisi udara yang cukup panas dan lembab, penyebaran penyakit sangat cepat.
Cara pengendalian penyakit busuk lunak:
- Penggunaan bibit yang berasal dari kebun dan tanaman induk yang sehat;
- Pengaturan waktu tanam, untuk daerah endemis,waktu tanam ditunda (kira-kira 2 minggu) setelah pengolahan tanah;
- Membuat saluran drainase yang baik, agar kondisi kebun tidak terlalu lembab;
- Melakukan sanitasi;
- Monitoring secara teratur di pembibitan;
- Meningkatkan daya tahan tanaman melalui pemupukan organik.
- Pemotongan bagian tanaman yang terserang kemudian dimusnahkan/dibakar;
- Melakukan eradikasi pada bagian tanah yang terserang dan disekitar pertanaman dengan membuka tanah untuk mendapatkan penyinaran yang cukup, kemudian taburkan abu;
- Memelihara kebun secara teratur dan intensif;
- Menabur bibit dengan abu untuk mencegah perkembangan OPT.
2. Penyakit Busuk Pelepah Daun
- Penggunaan benih sehat yang berasal dari kebun dan tanaman induk yang sehat;
- Pembuatan saluran drainase yang baik, agar air tidak tergenang;
- Melakukan sanitasi dan pemeliharaan kebun secara teratur dan intensif;
- Meningkatkan daya tahan tanaman melalui pemberian pupuk organik;
3. Tanaman yang kekurangan unsur kalium,
- Menggunakan bibit sehat yang berasal dari kebun dan tanaman induk yang sehat;
- Membuat saluran drainase yang baik, agar air tidak tergenang;
- Melakukan sanitasi dan pemeliharaan kebun secara teratur dan intensif;
- Meningkatkan daya tahan tanaman melalui pemupukan organik;
- Penambahan unsur hara.
Pemanenan Lidah Buaya
Referensi:
Posting Komentar