Hikmah di Balik Sedekah | Kisah Inspiratif
Daftar Isi
Jarak rumah Bu Salamah
sendiri dengan Bank BNI tidak bisa dikatakan dekat, kira-kira 1 jam
perjalanan. Untuk itu, seperti bulan-bulan sebelumnya, beliau
memanfaatkan satu-satunya Bus yang memiliki trayek ke pusat kota semen
tersebut.
"Assalamu'alaikum...Bapak dan Ibu yang saya hormati...."
Tiba-tiba muncul seorang anak kecil berpakaian kumal di tengah-tengah
penumpang bus yang sedang melaju. Dari pengakuannya, ia adalah anak
yatim yang memerlukan sedikit uang untuk sekedar membeli nasi pengisi
perut. Setelah menyampaikan "prolog" singkat, anak tersebut segera
menengadahkan tangan kepada setiap penumpang.
Ketika
tiba di bangku Bu Salamah duduk, mata anak itu terbelalak senang dan
bahagia. Didapatinya lembar uang lima ribuan yang disodorkan oleh Bu
Salamah. "Alhamdulillah, suwun Bu...suwun Bu....," ucapnya pelan dan hatinya begitu gembira. Ia pun berlalu menuju deret terakhir bangku bus tersebut.
" Oalah Bu..Bu,,,anak seperti itu kok dipercaya? diberi uang lagi..., numan (ketagihan) lho...??!!" cetus seorang wanita muda yang duduk di sebelah Bu Salamah.
Bu Salamah terkaget dan menoleh ke sumber suara. "Tak apa Mbak,,kasihan khan??? cuma lima ribu. Yah,,dari pada nanti dia mencuri atau......" Bu Salamah tak melanjutkan kata-katanya, dan segera mengucap "Astaghfirullah.."
" Saya malas Bu, ngasih uang kepada anak-anak seperti itu. Mereka banyak bohongnya. Oh ya, Ibu mau kemana?."
"Ke Bank juga.."
"BNI?"
"Ya.."
"Berarti kita satu tujuan, Mbak."
Pukul
dua siang lewat lima belas menit, Bu Salamah dan Indah, wanita muda itu
keluar dari Bank BNI. Mereka segera mencari angkot yang akan membawa
mereka ke halte dimana bus biasa ngetem menunggu penumpang. Tanpa mereka
sangka, seorang lelaki tegap bergelang akar bahar di tangan kanannya,
dengan aroma menyengat minyak wangi Arab menepuk pundak mereka. Dan,
dengan ramah lelaki tersebut menawarkan tumpangan gratis sampai ke
rumah.
Pada mulanya Bu Salamah
menolak tawaran itu karena beliau mencium gelagat yang tidak beres.
Tetapi karena Indah mendesaknya maka terpaksa beliaupun turut serta. Ya,
Indah seperti kerbau yang dicucuk hidungnya oleh kata-kata manis lelaki
tersebut.
Masuklah mereka berdua
ke dalam mobil lelaki tersebut. Apa yang terjadi? ternyata di dalam
mobil sudah ada tiga lelaki lain. Mobil segera melaju. Di tengah-tengah
perjalanan, tidak henti-hentinya mereka merayu Indah dan Bu Salamah.
"Sepertinya cincin dan kalung Mbak ini mahal ya? boleh saya lihat?.kata salah seorang dari mereka. Dan, Indah pun meyerahkannya. Termasuk akhirnya Indah memberikan tas yang berisi uang yang baru saja diambilnya dari Bank BNI.
Para
lelaki itu telah mampu memperdaya Indah, bagaiman dengan Bu Salamah?
Ibu tiga anak ini seperti mendapatkan kekuatan untuk melawan pengaruh
mantra mereka sehingga merekapun akhirnya marah.
Bu
Salamah tidak sudi menyerahkan satu perhiasanpun apalagi tas berisi
uang yang baru saja diambilnya itu. Akhirnya mereka menghentikan mobil
tersebut dan memaksa kedua perempuan itu turun, kemudian mobil itupun
tancap gas.
Sesaat setelah itu,
sadarlah Indah kalau ternyata ia terkena gendam. Indah menangis
sejadi-jadinya dan menyesali kebodohannya. Bu Salamah kemudian
menghiburnya, kemudian beliau langsung teringat akan kejadian tadi pagi.
"Subhanalloh, jangan-jangan sedekah lima ribu kepada anak yatim itu yang mengundang perlindungan Alloh SWT atas diriku..?" ucapnya lirih.
Posting Komentar