PO Bus Pahala Kencana, plus minus dari seorang penumpang

Daftar Isi

Dalam sebuah perjalanan menuju Pandaan, Jawa Timur, saya memutuskan untuk menggunakan jasa PO Pahala Kencana, setelah sebelumnya saya membatalkan rencana naik Rosalia Indah, untuk kemudian lanjut nyetir si merah ke Pandaan. Pertimbangan saya, Rosalia Indah tiba di Kertosono sekitar jam 1-2 dinihari, lalu jam 5 saya berangkat lagi ke Pandaan nyetir si merah dari Kertosono. Perjalanan beresiko karena saya pasti ngantuk. Jadi ambil praktis aja, naik Pahala Kencana jurusan Malang turun di Taman Dayu, Pandaan.


Perjalanan dimulai dari ex terminal Lebak Bulus Pondok Pinang Jakarta Selatan, dengan tarif Rp. 340.000. Dari awal perjalanan saya udah ketar ketir, karena bus sempat molor 1 jam, dari rencana jam 13.30 jadi jam 14.30, Karena saya sudah harus sampai di Pandaan sebelum jam 10.00 pagi.

Oke, saya langsung mulai saja reviewnya.

Nilai Plus bus Pahala Kencana:
1.  Bangku penumpang captain seat, dengan sandaran yang bisa direbahkan kurang lebih 130°reclining seat, dilengkapi dengan leg rest untuk sandaran kaki, nyaman lah, terbukti saya bisa tidur dengan pulas.

2.Suspensi lembut dan nyaman, saat melewati jalanan yang kurang bagus, tidak begitu berasa. Pengalaman ini tidak saya dapat ketika naik Sinar Jaya, entahlah mungkin pas naik Sinar Jaya dapat bisnya yang jelek.

3. Kru informatif, saat diajak ngobrol enak dan menjawab pertanyaan dengan ramah.

Minus bus Pahala Kencana:
1. Terlalu banyak berhenti, dari awal berangkat jam 14.30 start Jakarta Selatan hingga tiba di Pandaan, Jawa timur, total 4 kali istirahat, meskipun sopirnya bawa cadangan, total kru ada 4 orang. Saat beristirahat si Tuban, 1jam 30 menit lamanya.

2. AC terlalu dingin, walaupun sudah pakai jaket dan selimutan, dinginnya masih tembus ke dalam. Dari atas kabin sampai menetes air kena ke muka.

3. Menaikan penumpang di jalan, di poin ini Sinar Jaya lebih unggul karena Sinar Jaya tidak pernah menaikkan penumpang di jalan. Sekelas Pahala Kencana masih menaikkan penumpang di jalan, berasa naik bis umum biasa jadinya.

4. Kru merokok, terlepas tujuan merokok untuk menghilangkan ngantuk, merokok di ruangan ber-AC sangat mengganggu bagi yang non perokok. Walaupun merokoknya juga di pintu depan, tetap saja ada asap rokok yang terhisap sirkulasi AC.

Nah demikian plus minus bus Pahala Kencana, menurut saya pribadi. Jika ada yang berbeda pendapat ya tidak apa, boleh disampaikan di kolom komentar. Bebas bebas saja menyampaikan pendapat.

Azhar Titan Bukan siapa-siapa

Posting Komentar